KELALAIAN ORANG TUA
Lala adalah salah seorang putri dari keluarga yang termasuk kurang mampu, setiap hari ia membantu ayah dan ibunya untuk menanam padi di salah satu sawah yang tidak terlalu jauh dari rumahnya, dia adalah salah satu anak yang rajin, baik, pintar dan solehah. Setelah pulang sekolah, ia selalu singgah ke tempat sawah dimana orang tuanya bekerja, meski hidup mereka itu berkecukupan tapi mereka tak pernah mengeluh atas keadaan mereka. Mereka tinggal di salah satu gubuk yang terbilang jauh dari sederhana. Suatu ketika, di saat mereka sedang bersawah, mereka menemukan salah satu benda Kristal yang tidak pernah sama sekali mereka lihat selama hidupnya, mereka pun tidak tahu apa benda itu, setelah mereka tanyakan ke salah satu toko perhiasan, ternyata itu adalah intan yang bentuknya cukup besar, sekitar 5 kali dari ukuran bata. Penjual perhiasan itu menyarankan agar intan itu di jual kepadanya dan di bayarnya dengan sejumlah uang yang cukup besar nilainya. Setelah kejadian itu, mereka mengutus untuk mencoba kehidupan baru di kota dan mereka menjadi salah satu orang konglomerat kota yang ia diami..
Semenjak mereka pindah ke kota, banyak sekali perubahan yang mereka alami. Orang tua lala menjadi orang tua yang super sibuk mencari uang di perkantorannya. Mereka selalu pergi pagi dan pulang malam hingga lala kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Setiap hari lala pergi sekolah selalu naik kendaraan pribadi, lala termasuk salah seorang anak yang kurang pandai bergaul sehingga ia tidak memiliki teman di sekolahnya dan ia dikucilkan dari teman-temannya. Dengan begitu, lala merasa rendah diri, akibat itu ia mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menghisap aibon setiap seringkali ia sepulang sekolah. Memang lah pantas untuk di curigai karena setiap pulang sekolah ia selalu berdiam diri di dalam kamarnya dan hanya keluar kamar jika mau pergi sekolah saja. Suatu ketika, salah seorang pembantunya hendak mengantarkan makanan ke kamarnya yang dalam keadaan terbuka, dan di lihatnya telah berhamburan kaleng-kleng aibon yang telah terbuka tutupnya, dan tidak ada lala, setelah ditemukan lala sudah dalam keadaan tak bernyawa dan tergeletak di lantai dalam keadaan telungkup.
Setelah di selidiki oleh para pakar, ternyata lala adalah penghisap aibon yang cukup berat, dan efek dari itu semua adalah adanya daya khayal, yaitu bagi penghisap aibon akan mengkhayal, si lala itu ternyata mengkhayal terbang padahal sesungguhnya ia melompat dari lantai atas rumahnya ke lantai dasar. setelah orang tuanya datang, mereka sangat shock melihat putrinya yang sudah tergeletak tak bernyawa.
Akibat dari kejadian itu, ibunya mengalami depresi berat hingga sempat tinggal di rumah sakit jiwa selama 3 bulan. Setelah ibunya sembuh, sang ayah mengajak si ibu untuk pulang kampung dan meninggalkan rumahnya mewahnya itu beserta isi-isinya untuk pergi ke kehidupannya yang sederhana seperti dulu. Dan seperti dahulunya ketika mereka tinggal di kampung itu, setiap hari mereka pergi ke sawah untuk bekerja dan hidup mereka pun bahagia walaupun diselimuti duka di saar mengenang lala anak mereka. Tapi ini semua mereka sadari bahwa itu sesungguhnya akibat mereka yang kurang memperhatiakan anaknya hingga berprilaku yang membahayakan dirinya sendiri.
Post by : Dwi Meity Rizka
Post by : Dwi Meity Rizka